Minggu, 09 November 2014

Macam-macam ortom muhammadiyah

Bentuk Lambang

Simbol persyarikatan berupa matahari yang pancarkan duabelas cahaya yang mengarah ke semua daerah dengan cahayanya yang putih terang bersinar. Pada area tengah matahari ada tulisan menggunakan huruf Arab : Muhammadiyah. Dalam lingkaran yang melingkari tulisan huruf Arab berupa kalimat syahadat tauhid : asyhadu anla, ha illa Allah (saya bersaksi bahwasannya tak ada Tuhan kecuali Allah) ; pada lingkaran samping atas serta di lingkaran sisi bawah tercatat kalimat syahadat Rasul : wa asyhadu anna Muhammaddar Rasulullah ( serta saya bersaksi bahwasanya Muhammad yaitu utusan Allah). Semua Gambar matahari dengan atributnya berwarna putih serta terdapat diatas warna basic hijau daun.

Arti Logo Lambang Muhammadiyah


1. Matahari adalah titik pusat dalam tata surya serta adalah sumber kemampuan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Bila matahari jadi kemampuan cikal akan biologis, Muhammadiyah diinginkan bisa jadi sumber kemampuan spiritual dengan nilai-nilai Islam yang berintikan dua kalimat syahadat.
2. Duabelas cahaya matahari yang memancar ke semua penjuru dimisalkan untuk kemauan serta semagat warga Muhammadiyah dalam memperjuangkan Islam, semangat yang pantang mundur serta tidak mudah menyerah seperti golongan Hawari ( teman dekat nabi Isa yang sejumlah 12)
3. Warna Putih pada semua gambar matahari melambangkan kesucian serta keikhlasan
4. Warna Hijau sebagai warna basic melambangkan kedamaian serta dan kesejahteraan.

Warna Organisasi : Hijau Daun

Lagu : Mars Sang Surya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaQgaRV4EB18ItIgmpC5FlZlBoXEyfAcIPjDxRHsWSws8rHKWFZIZspPbIECGjByykCTYpPn6JyewWXrVWkrU04DEtn38gluSpjl9Uy4cDV07re4Ia2-P462_N1D05e9O8xfO8f-ws8Smx/s1600/AISYIYAH.JPG




Filosofi Logo :

‘Aisyiyah sebagai suatu organisasi besar, didapatkan filosofi yang mendasari pembuatan identitas Muktamar ‘Aisyiyah ke-46, yaitu firman Allah SWT dalam Al Quran surat An Nahl ayat 68-69.
“dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah : buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat tempat yang dibikin manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An Nahl 68-69)
Lebah: Hikmah Terbaik dalam Berorganisasi
Lebah adalah mahluk yang diciptakan untuk memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya, dengan hanya memakan makanan yang bersih berupa sari bunga dan menghasilkan sesuatu yang bersih pula dan sekaligus bermanfaat yaitu madu.
Lebah hidup dalam sebuah kelompok yang teratur dalam pola hidup dan pola kerja, serta memiliki pembagian tugas yang teratur dan terencana, dalam sebuah sarang yang mereka bangun dengan sangat cermat, tersusun dari ribuan kantung berbentuk heksagonal atau segi enam tempat mereka menyimpan madu.

Sarang lebah ini juga terjaga senantiasa bersih dan steril sehingga bakteri atau kuman tidak dapat masuk sehingga tidak terjadi proses pembusukan. lebah madu juga merupakan mahluk dengan kemampuan berorganisasi yang baik, dengan pola perilaku dan hubungan kerja yang tertata pula.
Surat An Nahl di atas merupakan ide dasar dalam mengembangkan identitas yang berupa logo muktamar 'aisyiyah. dari ayat tersebut tampak bahwa betapa Allah telah membentangkan ilmu melalui hewan kecil yang bernama lebah ini, dengan dipilihnya lebah sebagai pembelajaran bagi seluruh umat manusia dalam berorganisasi.
Konsep Visual Logo
Secara visual, konsep logo ini mengadopsi bentuk sarang lebah yang merupakan kumpulan segi enam saling berkaitan satu sama lain dan membentuk sebuah bangunan yang mampu melindungi lebah untuk hidup dan berkembang biak.

Bentuk segi enam merupakan sebuah bentuk yang memiliki dimensi yang kuat dan kokoh. yang apabila diperhatikan lebih dalam lagi bentuk segi enam merupakan bentuk dimensional dari bangunan beraturan sebuah kubus. sebuah dimensi yang solid.
 Konsep Warna Logo
Logo event muktamar ‘aisyiyah ini dilatar belakangi oleh sarang lebah yang berwarna kuning dan kuning keemasan.

Kuning adalah warna harapan dan optimisme organisasi ‘aisyiyah dalam menghadapai tantangan dan perkembangan zaman menjelang usia satu abad.

Kuning emas adalah warna konsentrasi dan Ilmu Pengetahuan di mana ‘aisyiyah selalu Konsisten dalam berperan sebagai organisasi yang selalu membantu mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di bangsa ini terutama masalah perempuan.

Warna merah ruby pada angka 46 dan tulisan kaligrafi” ‘aisyiyah” memiliki makna kematangan dalam berorganisasi menjelang 1 (satu) abad usia nya, dengan wawasan dan pandangan yang lebih luas jauh ke depan. makna merah ruby juga menggambarkan dinamika organisasi yang selalu percaya diri dalam membawa nilai-nilai utama aisyiyah seiring perkembangan zaman.
Konsep Tipografi Logo
Penggunaan font CALIBRI yang mempunyai karakter halus dan tegas yang berasal bulat dan sudut, yang terlihat pada ukuran lebih besar, akan menciptakan karakteristik hangat dan lembut.
Karakteristik ini diharapkan membawa identitas lebih dekat kepada karakteristik perempuan/ibu
Penulisan nama event tanpa menggunakan huruf kapital, dimaksudkan untuk menunjukkan citra yang fleksibel, terbuka dan akrab.

Diharapkan event muktamar aisyiyah yang ke-46 dapat dijadikan titik tolak kebangkitan organisasi aisyiyah sebagai wahana aktifitas perempuan yang lebih dekat dengan -nya dan lebih mampu mengikuti perkembangan zaman.

Dengan inspirasi dari arti penting sarang lebah di atas diharapkan warga ‘aisyiyah mempunyai kemampuan yang handal dan terorganisasi dengan baik, serta dapat bekerja sama dengan dalam sebuah ”sarang” atau wadah ‘aisyiyah untuk menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk bangsa dan negara ini.
Padi Berbahagia: Memaknai Lambang Nasyiah

Padi Berbahagia: Memaknai Lambang Nasyiah

Padi; “Semakin berisi semakin merunduk”, itulah yang menggambarkan kiprah perempuan-perempuan yang tergabung dalam wadah organisasi otonom Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah. Perumpaman tersebut menunjukkan makna yang mendalam, padi yang berisi, benas, menggambarkan kualitas wahana keilmuwan dan semangat tiada batas untuk terdidik tiap hari, selalu mengasah, menggali, mentadaburi keilmuan, baik ilmu keislaman maupun ilmu keduniaan. Memposisikan dirinya ingin menjadi salah satu organisasi yang memiliki nilai kebermanfaatan bagi keluarga, anak-anak, perempuan, masyarakat, bangsa dan agama. Sehingga tidak ada kata “sombong, ujub dan riya” dalam kancahnya, rendah hati, karena hanya kemuliaan Islam yang dicari, menggapai ridho Illahi.
Lambang Nasyiatul Aisyiyah diciptakan oleh KH. Siradj Dahlan dan diputuskan sebagai lambang resmi pada konggres Muhammadiyah ke-26 tahun 1938 di Yogyakarta. Pada tahun ini juga Bapak Achyar Anies mengarang lagu Simbol Padi dan kemudian dijadikan Mars Nasyiatul Aisyiyah. Tergambar pada lambang Nasyiatul Aisyiyah seuntai padi yang berisi dua belas butir, bertangkai empat helai daun hijau yang ditegakkan di atas pita dengan semboyan “Al-Birru Manittaqa’ memiliki arti kebajikan adalah bagi orang yang selalu bertaqwa (Al Baqarah ayat 189). Kandungan ayat ini yakni sebenar-benarnya kebajikan, keutamaan dan predikat mulia bagi seseorang di hadapan Allah, terletak kepada ketaqwaan terhadap Allah SWT. Dengan semboyan tersebut diharapkan agar anggota-anggota Nasyiatul Aisyiyah menjadi pribadi yang muttaqin, mukhlisin dan muhsinin.
Makna empat helai daun, sepasang ke atas dan sepasang ke bawah, seperti pepatah “patah tumbuh, hilang berganti” yaitu tumbuh sebelum patah, berganti sebelum hilang. Menunjukkan adanya proses pengkaderan yang terus dilakukan dalam nasyiah seperti pengkaderan formal yaitu Darul  Arqam Nasyiatul Aisyiyah (DANA), Latihan Instruktur Nasyiatul Aisyiyah (LINA). Dan juga pengkaderan non formal seperti Pelatihan Mubalighat, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Advokasi Perempuan dan Anak dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini menunjukkan Nasyiah gemar bekerja dan beraktivitas melakukan pencerahan-pencerahan. Nasyiatul Aisyiyah merupakan tunas atau kader-kader pengikut Aisyiyah, yaitu remaja putri yang dipersiapkan untuk menjadi bibit/kader menggantikan kedudukan bunda Aisyiyah dalam rangka meneruskan dan menyempurnakan amanah.
Dua belas (12) butir padi menunjukkan dua belas langkah Muhammadiyah yang diajarkan oleh salah satu tokoh Muhammadiyah KH. Mas Mansyur, yaitu mempertebal iman dan tauhid, memperluas faham agama, memperbuah budi pekerti, menuntun self correction (instropeksi-red), menguatkan persatuan (silahturrahim yang kuat), menegakkan keadilan, melakukan kebijaksanaan, menggiatkan kerja, menguatkan majlis tanwir, memusyawarahkan keputusan, memelihara gerak intern dan memperkuat gerakan ekstern.
Pesan KH Mas Mansyur tersebut perlu diimplementasikan dalam gerak berjuang Nasyiah, mensosialisasikan dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar, membangun akhlakul karimah di kalangan generasi muda putri Islam berlandaskan Al Qur’an dan Hadits. (Tri Hanifah, M.Pd – Ketua Nasyiatul Aisyiyah Kota Metro).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht_2-uG1WfGo7oixjZVjVyipv0E1eOuMadcE4Y7vbcsCcnSz3G-4DGlEYJvVotgASSGLOuFyWR-Lyzyu4JAD0mDqYXENOgT1_deKgebNHmH8j_jn-BiqfewRrpr_ccYVd5zP-s95iOmIj3/s320/bismillah.jpg
Mungkin teman - teman ada yang belum tau apa sih NA (Nasyiatul Aisyiah) itu kan????
Nasyiatul Aisyiah adalah Organisasi Otonom merupakan organisasi otonom yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan keputrian. NA tetap mengedepankan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar seperti yang diamanatkan oleh oleh Muhammadiyah. Tugas luhur ini dilakukan baik secara kolektif organisasional maupun secara individu oleh personil-personil NA.

Semboyan Nasyiatul Aisyiah yaitu :
 Al Birru Manittaqo yang artinya kebajikan itu bagi orang yang selalu waspada. Maksud dan tujuan : termaktub pada anggaran Dasar NA pasal 4 berbunyi : terbentuklah pribadi putri Islam yang berguna bagi agama, bangsa dan negara serta menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna gerakan Muhammadiyah.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSkKAUW8VPOXpNE7VmIMwo81UXeE76mv4Pa2kfo4jMt-hgAxT_g
Lambang Pemuda Muhammadiyah.
1. Pencipta :H. Syarbini
2. Gambar :Setangkai kuncup melati dengan dua daun di atas pita bersemboyan Fastabiqul
Khairat (huruf Arab).
3. Ukuran :Bulat, diameter disesuaikan kebutuhan, harmonis.
4. Arti Lambang
Warna Dasar Melati: hijau, artinya lambang kedamaian, kesuburan, kesabaran dan kesegaran.
Warna kuncup melati dan tulisan Fastabiqul Khairat: putih, artinya lambang kesucian, ketulusan dan keikhlasan.
Bunga Melati: Lambang kesatriaan, kecintaan dan keharuman; mencerminkan kepribadian Pemuda Muhammadiyah yang tegas pantang menyerah, menebar cinta kasih kepada sesama, dengan senantiasa meninggalkan nama harum bagi nusa dan bangsa. Melati adalah bunga khas Indonesia, oleh karena Pemuda Muhammadiyah senantiasa menunjukkan sikap setia kepada bangsa dan Negara.
Tangkai bunga :Satu, berarti Tauhid.
Enam kelompok bunga :Bermakna Rukun Iman.
Lima daun bunga :Bermakna Rukun Islam.
Dua buah daun bunga :Bermakna Syahadatain
Pita :Berarti kegembiraan
Fastabiqul Khairat : Berlomba-lombalah dalam mengamalkan kebaikan dan keutamaan.’
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgECZuX-5cBEKanW5MkFubXO9O6Rtz5fB4jhWs-qX_4y-ziaSzOHsalLHamrhI8jE3XU9PT3BeXQssuVFPzBxc1dwAMeHEop-RTyOIcP0_ro6c1dr2haYRe7L68hST9rEfcG-v0jxTdBjg/s1600/logo+ipm+benar-ipm+jatim.png

Makna Lambang IPM adalah:
1.    Bentuk segi lima perisai, runcing dibawah merupakan deformasi bentuk pena.
2.    Warna kuning berarti keagungan dan ketuhanan; putih berarti kesucian; merah berarti keberanian, Warna hijau menunjukan agar ilmu yang didapatkan dapat mempertebal iman.
3.    Gambar matahari yang berwarna kuning yang menunjukan bahwa IPM adalah keluarga besar Muhammadiyah.
4.    Di tengah bulatan matahari terdapat gambar buku berarti pengetahuan. Atau bisa juga berarti Al-Qur’an yang suci (putih).
5.    Di bawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-quran, surat Al Qalam ayat 1 yang berbunyi “Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun” (dalam tulisan arab). Artinya: Nuun, Demi pena dan apa yang dituliskannya.
6.    Tulisan Al-Quran tersebut ditulis dengan menggunakan huruf Arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM berwarna merah dengan kontur hitam. Merah berarti berani serta aktif menyampaikan dakwah Islam karena IPM mengemban tugas sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
1.       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtNDSxG2IexQ9yh3_3JXYaCO9Sh8lblJO9WHHUZEHKZj5IGZM-a-QhapCTp2jCsAwDT3H2iFPY8leR2lPCwZgTGt2E-O1yncHktoGttSGQuThcVPtfDpAnJPrh8NSlgU-WvBkZLn4nAflo/s400/immwew.png
2.     
Arti Simbol :
Perisai Pena : Lambang orang yang menuntut ilmu
Berlapis Tiga : Maknanya Iman, Islam dan Ihsan atau iman, ilmu dan amal

Arti dari Warna :
Hitam    : Kekal bermakna kekuatan dan ketabahan
Kuning  : Ketuhanan bermakna kemuliaan tujuan
Merah   : Keberanian bermakna dalam berfikir, berbuat dan bertanggung jawab
Hijau     : Bermakna kesejahteraan

Tulisan IMM adalah singkatan dari : Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Melati artinya sebagai Kader Persyarikatan Muhammadiyah (harum namanya sepanjang masa).
Logo-HW.png
Lambang Hizbul Wathan
Singkatan
HW
Slogan
Berlomba Lomba Dalam Kebaikan
Pembentukan
1918
Badan hukum
Organisasi otonom dalam Muhammadiyah
Tujuan
Pendidikan anak/pemuda
Kantor pusat
Wilayah layanan
seluruh Indonesia
Keanggotaan
perorangan
Ketua Umum
Organ utama
Kwartir Pusat
Organisasi induk
Persyarikatan Muhammadiyah
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (disingkat HW) adalah salah satu organisasi otonom (ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Ortom Muhammadiyah lainnya adalah: 'Aisyiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiriMuhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat beliau selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran. Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003)
HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.


Sifat HW[sunting | sunting sumber]

HW adalah sistem pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah
·         bersifat nasional, artinya ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
·         bersifat terbuka, artinya keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan gender, usia, profesi, atau latar belakang pendidikan. Penggolongan keanggotaan HW menurut usia hanyalah untuk membedakan status sebagai peserta didik atau anggota dewasa (pembina)
·         bersifat sukarela, artinya dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan rela, tanpa paksaan atau tekanan orang lain.
·         tidak berorientasi pada partai politik, artinya secara organisatoris HW tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktivitas politik praktis. Induk organisasi HW adalah Persyarikatan Muhammadiyah.
Identitas HW[sunting | sunting sumber]
1.   HW adalah kepanduan islami, artinya pendidikan kepanduan yang dilakukan oleh HW adalah untuk menanamkan aqidah Islam dan membentuk peserta didik berakhlak mulia.
2.   HW adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja, dan pemuda dengan sistem kepanduan
Ciri Khas HW[sunting | sunting sumber]
1.   Ciri khas HW adalah Prinsip Dasar Kepanduan dan Metode Kepanduan, yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Pelaksanaannya disesuaikan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi masyarakat, serta kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah.
2.   Prinsip Dasar Kepanduan adalah
a.  pengamalan akidah Islamiyah;
b.  pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran Islam;
c.  pengamalan kode kehormatan pandu.
3.   Metode Kepanduan
a.  pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu;
b.  kegiatan dilakukan di alam terbuka;
c.  pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang;
d.  penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan;
e.  sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.
Janji Athfal[sunting | sunting sumber]
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh:
Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah.
Dua, selalu menurut Undang-undang Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.
Tiga,selalu mematuhi UU pandu HW.
Undang-Undang pandu HW[sunting | sunting sumber]
'satu' Pandu HW itu Selamanya dapat dipercaya
'dua' Pandu HW itu Setiawan
'tiga' Pandu HW itu Siap Menolong dan wajib berjasa
'empat' Pandu HW itu suka perdamaian dan persaudaraan
'lima' Pandu HW itu mengerti Adat, sopan, santun dan perwira
'enam' Pandu HW itu penyayang kepada semua makhluk
'tujuh' Pandu HW itu siap melaksanakan perintah tanpa membantah
'delapan' Pandu HW itu sabar dan permaaf
'sembilan' Pandu HW itu teliti dan hemat
'sepuluh' Pandu HW itu suci hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan
Lambang HW adalah sinar matahari dengan logo HW dan kuncup melati. Sinarnya sebanyak 12 dengan logo HW.

Melambangkan bahwa HW sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang artinya bahwa setiap anggota HW mampu memancarkan cahaya pribadi pada masyarakat, bangsa an Negara. Sedangkan kuncup melati melambangkan kecintaan dan keharuman yaitu mencerminkan kepribadian pemuda Muhammadiyah sebagai pemuda Muhammadiyah.


“FASTABIQUL KHAIRAT” artinya berlomba – lomba dalam kebajikan.

1.      Hw member salam dengan tangan kanan. Apabila anggota HW membawa tongkat maka tongkat di pindah ke tangan kiri.

2.     Bila pandu HW sedang membawa barang dengan kedua tangan / sedang mengemudi maka salam diberikan dengan melihat ke arah yang dihormati dengan senyum dan anggukan sedikit.

3.     Jika bertemu dengan sesama pandu HW dengan cara berjabat tangan dengan mengucap “assalammualaikum”
4.     Salam HW juga diberikan kepada:
a.    Teman – teman HW
b.     Pemimpin HW
c.     Pemimpin  Muhammadiyah
d.    Pejabat Negara
e.    Jenasah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDD60ihsmM2tfJ3EHsKKx00uWTW3Fa8vo5aLLfkHTH0NJSl9MMJHT7fUMb4Ar9ts5wOraEHvBcAK_IOG3qraeZmiXzAl2pxM7hJ_DH6HRaGso0GUecNg7Us-XWevsLQ1ohIzXSwgsqnN0/s320/Logo+Tapak+Suci+Depok.jpg

ARTI LAMBANG TAPAK SUCI

1.                  Arti Lambang Tapak Suci:
·                     Bentuk Bulat : Bertekat Bulat.
·                     Berdasar Biru : Keagungan.
·                     Bertepi Hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat Allah SWT.
·                     Bunga Mawar : Keharuman.
·                     Warna Merah : Keberanian.
·                     Daun Kelapa Hijau : Kesempurnaan.
·                     Bunga Melati Putih : Kesucian
·                     Jumlah Bunga Melati Sebelas : Rukun Islam dan Rukun Iman.
·                     Tangan Kanan Putih : Keutamaan.
·                     Terbuka : Kejujuran.
·                     Berjari Rapat : Keeratan.
·                     Ibu Jari Tertekuk : Kerendahan Hati.
·                     Sinar Matahari Kuning : Putra Muhammadiyah.
* Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama TAPAK SUCI yang mengandung arti;
TAPAK SUCI bertekat bulat mengagungkan asma Allah SWT yang bersifat kekal dan abadi. TAPAK SUCI dengan keberanian menyebarkan keharuman dengan sempurna, dan TAPAK SUCI dengan kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman, serta mengutamakan keeratan persaudaraan, kejujuran, dan rendah hati.
Dan (tambahan) lambang itu berada dalam pancaran sinar matahari, bermakna TAPAK SUCI PUTRA MUHAMADIAH ( TAPAK SUCI adalah ORTOM = Organisasi Otonom Perserikatan Muhammadiyah ).
2. Ikrar Tapak Suci :IKRAR ANGGOTA
TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH
Saya anggota TAPAK SUCI PUTRA MUHAMADIAH, berikrar
1. Setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah semata.
2. Mengabdi kepada Allah berbakti kepada bangsa dan Negara serta membela keadilan
 dan kebenaran.
3. Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela.
4. Mencari perdamian dan kasih saying serta menjauhi perselisihan dan permusuhan
5. Patuh dan taat pada peraturan – peraturan serta percaya kepada kebijaksanaan
 pimpinan
" Motto Tapak Suci : Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.